Tidur di kala matahari
menyengat dalam teriknya, seolah dia bangun
Cahaya nya
meredup meninggalkan sepi, lalu terbangun ketika cahayanya menyelimuti
Berharap bahwa
hangatnya tak memudar
Namun tetap setia
dalam bayangan dikala bermimpi
Menepi seolah
tahu pemberhentian dimana matahari tak berputar..
Seakan bola mata
ini sinarnya persekian desimal dari milik sang panas
Lalu bagaimana dengan bagian
dari kehidupan ??
Apa dia bertanya bahwa dia
layaknya sang matahari?
Apa dia mampu memberi kehangatan
dalam batiniah?
Bukan.. bukan dia
matahari
Bukan dia pula
yang menyelimuti kulit tipis ini
Engkau tahu apa
yang di ceritakan panas itu
Namun engkau tak
mengerti lubuk terdalamnya matahari
Cahaya nya tak
akan musnah sampai dunia berakhir,bukan seperti sosok yang akan memudar jika
senyum ini meredup dalam ruang usia
Dan tak menepi
dalam jenjang waktu persekian detik.
Bukan pula yang
di harapkan.. matahari aku merindukanmu dalam setiap mimpi-mimpi khayalanku.
i like
BalasHapusmakasih =)
Hapus