Untuk kesekian kalinya
Andra menangis dalam kesendirian. Termenung meratapi kesedihannya,mungkin karena
di usia yang kini menginjak umur 29 tahun ini dia masih melajang. Sebetulnya
usia tersebut masih bisa di katakan belum terlalu tua tapi tidak untuk keluarga
besarnya. Tidak sedikit keluarganya menanyakan,”kapan kamu nikah?!”
Tak ada yang mengetahui perasaan terdalam Andra,orang terdekatnya hanya
bisa menghakimi semua isi tolakan dia terhadap semua pria yang pernah dekat
dengannya. Hanya kepada sang khaliklah dia mencurahkan semua kepenatan
hidupnya.
Semua itu berawal
ketika Andra genap berusia 20 tahun, dulu dia pernah menjalin hubungan dengan
kakak kelasnya yang dikenal sejak SMA kelas 2, hubungan mereka cukup lama
sampai akhirnya Edo pria yang telah mengisi hari-harinya selama hampir 3 tahun
itu mengajak Andra menikah di usia muda. Namun naas bagi Edo,ajakan Edo
tersebut ditolaknya. Dia percaya akan keyakinannya terhadap doa yang selalu ia
panjatkan di setiap sholat istikharahnya.
“Andra,aku mencintaimu...sekian lama kita
menjalani hubungan ini,apakah kamu tak bisa percaya atas kesungguhanku???”
“Aku sadar..aku Cuma tak ingin gagal.. Jika Tuhan
berkehendak maka akan aku jalani! Maafkan aku Edo...” Andra sambil menangis
tersedu-sedu.
Pada saat Edo meminta Andra untuk menikah
dengannya, Andra memang tidak langsung menolak semua ajakannya Edo. Sehari
sebelum dia datang ke rumah Andra pun, Andra masih dalam posisi dilema akan
masa depannya nanti. Akhirnya dia putuskan untuk mengambil wudhu dan bergegas
melaksanakan sholat istikharah dengan harapan Tuhan bisa melancarkan semua
maksud dan tujuan hidupnya nanti. Harapnya jika Tuhan berkehendak Edo adalah
pria yang menemaninya sampai akhir hayat maka berikan petunjuk itu padanya.
Kemudian sajadah itu ia gelarkan menuju arah
kiblat,di kamar yang berukuran 3 x 4 m itu. Dengan khusyuk dalam hatinya dia
menyebut asma Alloh, keningnya kemudian bersandar dalam sujud penuh harap.
Sampai air mata nya jatuh tak tertahankan dalam sajadah panjang itu.
“Tuhan beri aku naungan cinta hakiki dari mu..
Tuhan kau tau maksud pinta pinangannya..
Beri aku petunjuk dalam setiap hasratku..”
Malam itu begitu sunyi, seusai shalat itu pun dia
kembali menyelimuti tubuhnya dalam dinginnya udara malam itu. Dia bergegas
untuk tidur dan berharap Tuhan memberi petunjuk dalam mimpinya. Dia tenggelam
dalam mimpi yang begitu dalam,begitu abstrak. Tak ada tersirat wajah Edo dalam
mimpinya. Tak lama dia kembali terbangun,
“Astagfirulloh.. !!! Siapa laki-laki itu??? Mana
Edo? Mana bayangannya Tuhan!!??” keringatnya bercucuran.
Di situlah dia menyadari kalau bukan Edo jodohnya.
Keyakinan Andra begitu kuat atas semua petunjuk Tuhan melalui mimpinya. Edo pun
kemudian meninggalkannya, namun bagi Andra kesedihan yang sesaat itu akan
berganti menjadi kebahagiaan kelak.
***
Tiba-tiba seseorang
menepuk pundak Andra dengan halus, “ Andra ga baik melamun tengah hari
gini,kakak punya kabar baik buat kamu..”
“Eh.. Kak,,kabar apa?”
seketika dia tersadar dari lamunannya.
“Kakak mau ngenalin
kamu ke seseorang,kakak berharap sih kamu suka ya..”
“Siapa? Temennya temen
kakak di kantor..dia sekarang ada di luar”
“Hah..kakak bercanda
kan?! Kok ga ngasih tau aku dulu??”
“Ya..namanya juga
kejutan,,masa dikasih tahu dulu sih..!!”
Akhirnya Andra pun
bergegas keluar dan berusaha menuruti keinginan kakaknya. Rambut panjangnya
yang terurai kemudian dia ikat dengan ikatan seadanya tanpa berusaha tampil
sempurna di hadapan pria misterius itu. Tak ada lipstik bahkan parfum yang dia
gunakan terlebih dahulu.
Terlihat pria misterius itu berdiri tegak di luar rumah menggunakan kemeja
berwarna biru lengkap dengan bunga yang di pegangnya di tangan kanan. Sesekali
pria itu melihat jam yang berada di lengan kirinya.
“Tantra.... Ini loh
yang mau aku kenalin ke kamu,adik kesayanganku..” panggil Kak Echa.
Pria itu kemudian
berbalik badan dan terlihat, wajahnya hitam manis, rambutnya tersisir rapi.
Andra pun menyambut baik senyuman pria itu.
“Hai.. Andra yah? Aku
Tantra...senang bertemu denganmu..”
“Yah.. a..ku juga.. oh
ya yuk masuk dulu..!!”
“Oh..ga usah..ga
usah.. tadinya aku mau ngajak kamu jalan,gimana? O ya ni bunga buat kamu..”
Andra pun menerima
bunga itu dan menyambut ajakan Tantra untuk sekedar jalan-jalan di hari Sabtu.
Motor matic itu yang ada di halaman rumah itu pun bersiap mengantar Andra dan
Tantra pergi jalan-jalan.
Hari itu juga ternyata
jalanan amat sangat macet sesekali motor yang di kemudikan Tantra mendadak
berhenti karena antrian kendaraan yang begitu padat.
“Ah bangsat!!! Pake
macet segala lagi!!” marah Tantra.
“Kamu kenapa??? Kok
marah-marah..”
“Oh..ga kok..agak
emosi aja,hehe..Kamu sendiri kenapa kok ngeliatin kearah kiri mulu sih??”
”Ga kok..rumah itu bagus yah..” sambil menunjuk
kearah samping kiri, karena kebetulan rumah bak istana itu jelas terlihat
menghadap ke arah jalan raya.
“Oh..iya...Kamu mau ya..?”
Andra pun hanya tersenyum malu.
“Jika kita nikah nanti,aku janji bakal ngasih
rumah seperti itu buat kamu..”
Andra pun hanya mengaimini niatan Tantra itu.
Restoran ini menjadi tempat yang dituju oleh Andra
dan Tantra tadi,sekian lama perjalanan menempuh jalanan yang macet akhirnya
mereka berdua sampai lalu duduk di meja paling depan, meja yang dilengkapi
lilin kecil di tengah nya plus dengan alunan gitar akustik yang di mainkan pemain
band di stage. Tak lupa mereka berdua memesan makanan sederhana dengan jus
orange yang di pesan keduanya.
Tiba-tiba Tantra memegang tangan Andra dengan
halus,
“Andra,mungkin ini terlalu cepat untuk kamu,,tapi
kita sama-sama sudah dewasa..dan mungkin ini awal pertemuan pertama kita
berdua. Tapi jujur aku jatuh cinta saat pertama kita bertemu tadi, kamu mau ga
jadi pendamping aku nanti??”
Andra pun kaget, pernyataan Tantra ini sungguh
sangat mendadak bayangkan saja baru awal bertemu saja Tantra langsung
menyatakan cinta.
“Jujur aku bingung Tan.. apalagi saat kamu bilang
kamu mau serius dengan aku!!”
“Iya aku sadar,,tapi dengan usia kita yang
sama-sama sudah dewasa,aku fikir bukan saatnya kita main-main. Jujur jika kamu
mau jarak 6 bulan kedepan kita menikah,gimana???”
“Ehmm....tapi apa ini tidak terburu-buru”
“Ayolah Andra..” paksa Tantra.
“Baiklah..tapi aku juga ingin menjalani hubungan
ini secara mengalir dulu..supaya kita bisa saling memahami satu sama lain..”
“Yah.. baiklah..jadi mulai sekarang kita resmi
pacaran kan?!”
Andra pun tersenyum penuh bahagia,kesedihan yang
dialami Andra sebelumnya seketika sirna.
***
4 bulan sudah hubungan Andra dan Tantra berjalan
mulus, mereka saling melengkapi. Kedua belah pihak keluarga pun sudah saling
mengetahui. Bahkan pertemuan keluarga kedua belah pihak pun akan di laksanakan
dalam waktu dekat. Andra pun seperti nya sudah sangat siap dengan masa depannya
dengan Tantra.
Hari itu pun tiba,tak menunggu lama hubungan
mereka sampai 6 bulan lamanya,Tantra pun kembali datang kerumah beserta
keluarganya untuk melamar sang pujaan hatinya yaitu Andra.
Keluarga Andra pun menyambut baik lamaran
Tantra,bahkan mereka berdua pun sudah mempersiapkan hari yang baik untuk
pernikahannya nanti. Segala urusan pernikahan mulai dari undangan,gedung
pernikahan,cathering di persiapkan keduanya dengan matang. Beruntung segala
urusan biaya itu semua di tanggung keluarga Tantra.
Senyum bahagia pun terpancar dari wajah Andra,setelah penantian lama
akhirnya dia menyadari bahwa sebentar lagi dia akan memulai bahtera rumah
tangga dengan Tantra.
Seusai acara lamaran
itu selesai dan keluarga Tantra pun kembali pulang ke kediaman mereka. Andra
pun masuk kembali kekamarnya. Tak berusaha membantu Ibu dan kakaknya
membereskan rumah yang cukup berantakan seusai acara lamaran itu selesai.
Duduk di kursi santai yang berada tepat di samping kasur busanya. Kembali berfikir
dan merenung, tiba-tiba fikirannya kembali bercampur aduk,dia seperti gelisah
tak karuan. Kembali dalam posisi kebingungan.
Ya Tuhan, apa yang
terjadi denganku ini...
Apa yang berkecamuk
dalam hatiku ini sebenarnya..
Mengapa perasaan ini
muncul kembali..
Mengapa aku kembali
ragu Tuhan..
Saat itu adalah waktu sholat isya,dia beranjak dari kursi santainya
bergegas mengambil wudhu kembali. Di basuh semua bagian tubuh yang menjadi
rukun wudhu,termasuk wajah nya yang begitu putih berseri. Di gelarkan kembali
sajadhah panjang berwarna coklat itu dengan tenunan gambar ka’bah bagian paling
atas yang langsung mengenai keningnya ketika sujud. Dia kembali meminta
petunjuk atas segala kebingungannya. Dalam hatinya terucap asma Alloh yang tak
henti ia panjatkan.
Kembali Tuhan seperti
meniupkan bayangan seseorang dalam matanya,namun bukan Tantra,wajahnya
samar-samar. Andra kembali merasakan dilema yang berkecamuk, hatinya semakin
bercampur aduk.
“Tuhan apa rencanamu? Siapa dia sebenarnya? Apa
kejadian 9 tahun lama kembali terjadi?” dalam doanya Andra memelas.
Seusai solat isya pun
kembali dia melaksanakan sholat istikharah untuk memantafkan hatinya,kembali
dia memohon petunjuk,lagi dan lagi. Bayangan itu semakin jelas,bukan Tantra.
“Masyaalloh..apa yang harus aku lakukan? Apa aku
harus membatalkan pernikahanku??? Arrghh aku tak punya pilhan lain...”
Tanpa melepas mukena yang masih dia pakai dia langsung keluar kamar dan
seolah mengabarkan kabar mengejutkan. Padahal ibu dan kakaknya pun masih sibuk
membereskan ruang tamu yang berantakan.
“Buuuu....!!! Aku
ingin pernikahanku di batalkan!!!”
Ibu dan kakaknya pun
sejenak menghentikan pekerjaannya,mereka berdua kaget begitu mendengar
pernyataan dari Andra.
“Apa-apaan kamu???”
marah Kak Echa.
“Maafkan aku Kak,,Bu,,
kalian berdua pasti marah mendengar pernyataanku ini.”
“Apa kamu tidak melihat,ruangan ini pun masih
berantakan akibat acara lamaran tadi. Nah sekarang kamu kembali membuat
pernyataan bodoh!! Jika ayahmu tahu,dia juga pasti akan sangat kecewa Dra!!!”
tegas ibu.
Ayah Andra memang telah lama meninggal dunia sejak
7 tahun yang lalu dan memang harapan terbesarnya adalah melihat putri bungsunya
ini menikah secepat mungkin.
“Maafkan aku bu...sekali lagi maafkan aku!! Aku
harus pergi menemui Tantra sekarang juga.” melepas mukena nya dan bergegas
pergi ke rumah Tantra.
Sesampainya di rumah Tantra, Andra langsung
menceritakan semua kronologis penyebab Andra membatalkan semua rencana
pernikahannya.
“Apa kamu bilang?? Kamu gilaaaaa,hah??” marah
Tantra.
Bahkan semua keluarga nya pun yang duduk di ruang
tamu ternyata ikut mendengarkan pernyataan Andra.
Semua keluarga Tantra pun terkejut ..
“Kamu mau
mempermalukan keluarga kami???” tanya ibu Tantra dengan nada marah.
“Ga..bu.. maaf
sebelumnya,,tapi sa..sa..ya.....”
“Cukup Andra, kami
akan ke rumah kamu besok dan minta pertanggungjawaban dari keluarga kamu!!!!
Lebih baik kamu pulang sekarang” jawab ibu Tantra.
Semua orang yang ada di ruang tamu itu hanya terdiam,dan karena usiran ibu
Tantra itu, Andra pun pulang dengan linangan air mata. Tantra pun yang saat itu
masih marah dengan sikap sepihak Andra,hanya membiarkan dia pulang sendiri
tanpa di antar sama sekali.
Keesokan hari nya...
Ternyata ucapan ibu
Tantra memang benar,dia bersama suami dan Tantra pun kembali ke rumah Andra.
Dengan nada marah dan bengis Tantra yang tanpa basa basi itu pun,mengabulkan
permintaan Andra itu,tapi dengan syarat bahwa keluarga Andra mesti membayar
ganti rugi biaya pernikahan yang sudah terlanjur di keluarkan oleh keluarga
Tantra.
“Saya sangat kecewa
dengan Andra,tapi apa boleh buat jika Andra memang hanya ingin mempermainkan
anak saya,lebih baik di batalkan saja! Tapi saya ingin semua biaya yang sudah
kami keluarkan demi persiapan pernikahan ini harus di bayar di muka!!!!” jawab
ibu Tantra.
Semua keluarga Andra pun terkejut apalagi biaya itu ternyata bukan jumlah
yang sedikit,biaya itu hampir mencapai 85 Juta.
“Tapi kami uang dari
mana?” jawab Kak Echa memelas.
“Saya ga peduli itu semua,jujur saya kecewa Cha!!
Andra ternyata hanya mempermainkan saya!!” balas Tantra marah.
“Tapi Tan..aku ga
bermaksud!!!!” tegas Andra.
“Baiklah jika itu pinta keluarga ibu,beri kami
waktu dua hari untuk membayar itu semua. Dan saya berharap semua masalah ini
selesai!” jawab ibu.
“Baiklah..saya beri waktu!! Pah..Tantra ayo kita
pulang,makan ati mamah lama-lama disini!!!” Keluarga Andra seketika
meninggalkan kediaman Andra.
Seusai kondisi di rumah tenang,ibu Andra hanya menangis di sofa ruang tamu
itu.
“Puas kamu sekarang Ndra?? Puas ngeliat ibu nangis
kayak gitu!! Dari mana coba kita dapetin uang segitu Ndra????” tanya Kak Echa.
“Bu..maafin aku
bu..aku cuma yakin dengan kata hati aku bu..aku mohon bu maafin aku”
“Sekarang terserah kamu saja,,mungkin deposito peninggalan
ayah kamu cukup untuk membayar semuanya,jadi sekarang terserah kamu saja untuk
kedepannya.” Ibu pun meninggalkan Andra seketika,di susul Kak Echa yang juga
ikut meninggalkan Andra sendirian.
Air mata Andra tumpah mendengar pernyataan ibunya
tadi,dia seperti kembali kehilangan raganya,hatinya berkecamuk lirih. Bahkan
dia kembali teringat Almarhum ayahnya,apalagi ketika harta satu-satunya
peninggalan ayah itu akhirnya di berikan kepada keluarga Tantra.
***
Berbulan-bulan
seperginya Tantra dari kehidupan Andra,masih belum ada pengisi lain yang
mewarnai hari-hari Andra.
Tepat saat itu Idul Fitri,hari yang membahagiakan hati semua umat muslim di
dunia. Pintu maaf Ibu dan Kak Echa pun kembali terbuka lebar bagi kekeliruan
yang di buat Andra. Mereka kembali menyatu dalam ikatan tali keluarga,namun
tidak bagi keluarga besarnya. Tante,Om dan sepupu-sepupunya masih dingin
terhadap Andra. Bahkan Tantenya sendiri malah membisikan kata yang membuat hati
Andra semakin sakit, “Mau sampai kapan jadi perawan tua Dra? Mau nunggu ibu
kamu sampai lumutan hah??”
Miris memang
pernyataan salah satu Tante Andra itu,tanpa menunggu keluarga besarnya,dia
memutuskan untuk pergi ziarah ke makam ayahnya sendiri. Kebiasaan yang biasa di
lakukan keluarga besar Andra ketika hari raya Idul Fitri.
Sesampainya di makam
ayahnya itu,dia kembali menangis dalam kesendiriannya,menumpahkan semua
kegetiran dalam hatinya. Air matanya menetes jatuh ke nisan ayahnya.
“Ayah,,maafkan
aku...aku lemah saat ini...aku ga bisa bangkit..
Tuhan engkau Maha pemberi cahaya bagi aku yang
kegelapan..beri aku cahaya itu Tuhan..” sambil memeluk nisan ayahnya.
Tiba-tiba dalam langkah menyepi Andra berpapasan
dengan pria asing yang juga ada di makam itu. Dia bersama keluarganya,ziarah ke
makam nenek tercintanya.
Saat papasan itu pundak Andra bersentuhan dengan
pria asing itu,wajah itu terlihat jelas. “Subhanalloh..pria ini” dalam beberapa
langkah kemudian pria itu menoleh kembali ke arah Andra. Dalam pikiran Andra,”............mungkin
hanya kebetulan saja..”
Di tempat berbeda,Raga nama laki-laki itu ternyata
tidak menganggap hal biasa pertemuannya itu. Raga ternyata mencari tahu wanita
yang dia lihat di pemakaman umum itu. Salahsatu keluarga Raga ternyata
mengetahui wanita itu.
“Siapa yah..perempuan tadi???” pikir Raga.
“Kenapa loe..?”
“Ga kenapa napa kok,tadi gua liat cewe di sini,mukanya
tuh kayak di mimpi gua!!”
“Ngarang loe ah..masa iya sih?! Dia tuh kerabatnya
Bapak Bonar,bawahan gua di kantor!!” jawab sepupu Raga.
“Kok loe tau sih?”
“Ya lah..dulu katanya dia punya rencana mo nikah
tapi gagal soalnya sifatnya kayak loe, dia percaya mimpi!!”
“Sungguh??? Berarti dia jodoh gua!! Gua mesti cari
tahu dia” beranjak dari hadapan sepupunya itu.
“Wah,stress loe Ga!!!” sambil berteriak ke Raga
yang saat itu langsung meninggalkan sepupunya itu.
Dalam penantiannya pun Raga tak kehilangan akal
mencari tahu tentang Andra,semua itu juga di dukung oleh bantuan Viky
sepupunya. Raga adalah seorang fotografer handal juga seorang dosen di
Universitas Indonesia. Wajahnya tampan bak pangeran di kerajaan
dongeng,tubuhnya atletis,kekar dan terlihat berwibawa. Usianya memang sudah
cukup matang yakni 37 tahun. Namun pesonanya tetap terlihat muda.
Hari
itu pun tiba,hampir 3 minggu dia mencari keberadaan Andra akhirnya dia
mendatangi rumah Andra. Berbekal tekad yang sungguh sungguh dan keyakinan akan
setiap hal yang ia yakini, dia menarik nafas panjang dan mengetuk pintu rumah
Andra.
“Huuuu..hh..belum ketemu aja kok gua udah
gemeteran gini!!!??” sambil mengetuk pintu rumah Andra.
Beruntung bagi Raga,orang yang membukakan pintu
itu ternyata Andra sendiri.
“Kamu..??? astagfirulloh lupakan” kembali dalam
bayangannya pria yang ada di depan mata Andra.
“Hai..”
“Kamu mau ketemu siapa yah??”
“Kamu Andra kan?! Aku mau ketemu kamu!”
“Hah,saya??? Kamu salah orang mungkin,saya ga kenal kamu!”
“Tunggu..tunggu..boleh aku masuk dulu dan aku
jelasin semuanya.”
Dengan keheranan,Andra pun mempersilahkan Raga
masuk.
“Baiklah kamu mau apa dari saya???” tanya Andra.
“Sa...sa..ya...ehmmm...!!!”
“Saya apa???”
“SAYA MAU MELAMAR KAMU ANDRA!!!”
“APA????? Jangan gila kamu,lebih baik kamu pulang
saja...” berusaha mengusir Raga dari dalam rumah.
“Denger aku dulu...kamu masih inget kan sama
aku???? Kita pernah ketemu dipemakaman umum untuk sama-sama Ziarah???”
“I...i..ya sih aku masih inget..tapi kan?!!”
“Baiklah aku jelasin........”
Akhirnya Raga pun menjelaskan semua hal yang
terjadi dengan dia selama ini, mulai permohonan jodohnya kepada Tuhan,mimpi
mimpi nya tentang Andra,sampai pertemuannya yang hingga akhirnya membawa
langkah kakinya ke rumah Andra.
Andra hanya bisa terdiam mendengar semua yang terjadi pada Raga selama
ini,bahkan akhirnya semua rahasia yang ia sembunyikan juga dari keluarga nya
pun terbongkar. Ternyata jawaban Andra atas semua doa nya pun ternyata adalah
Raga. Wajah yang selama ini membayang-bayangi pikirannya itu adalah Raga.
“Andra,aku sadar ini
sangat amat cepat..tapi kamu mesti percaya kalo aku juga tidak main-main dengan
semua hal yang aku perjuangkan selama ini. Aku tak ubahnya seorang manusia
biasa yang juga memelas kepada Tuhan. Aku meminta petunjuk itu lewat sholat
istkharahku...dan itu kamu Andra!!”
“saya sendiri masih
bingung,,tapi jujur kamu pun jawaban dari semua rencana Tuhan untuk aku. Jika
kamu tak keberatan beri aku waktu kembali,untuk memantafkan hatiku.”
Raga pun mempersilahkan Andra untuk berfikir dan memohon petunjuk kepada
Ilahi,hingga akhirnya dia memutuskan untuk kembali kerumah Andra dalam waktu 3
hari ke depan.
Malam itu dia kembali
putuskan mengambil wudhu,menggelarkan sajadhahnya,dalam rakaat terakhirnya pun
dia bersimpuh,memelas penuh harap.”Tuhan beri aku petunjuk atas semua yang
terjadi hari ini....” seketika ia memejamkan matanya beberapa detik,di tarik
nafasnya panjang lalu dihembuskan nya kembali.
Rencana Tuhan ternyata memang indah untuk umatnya,termasuk untuk Andra. Doa
Andra seperti kilat yang langsung di sambar Tuhan,dalam pikirannya kembali
tergambar wajah Raga dengan jelas,bahkan sangat jelas. Hingga akhirnya baru
kali ini dia sudah sangat siap menikah,walau dengan laki-laki yang baru dia
kenal tadi siang.
Di hari ketiga pun
Raga kembali menepati janjinya bahkan dia datang langsung bersama keluarga
besarnya. Ibu dan Kak Echa yang belum mengetahui maksud dan tujuan kedatangan
Raga itu sontak terkejut dan bertanya-tanya,”siapa orang asing ini?”
Namun setelah beberapa saat kemudian Andra pun menjelaskan semua nya kepada
keluarga besarnya kususnya Ibu dan Kakak tercintanya.
“Andra,aku benar-benar sungguh sungguh dengan
kedatanganku kesini,bahkan aku sengaja membawa keluarga ku untuk melamarmu saat
ini juga. Lantas bagaimana dengan jawabanmu ? Apa kamu mau menerima lamaranku
ini???”
“Iya..aku bersedia!”
“Sungguh??”
“Iya..jawabanku pun ternyata kamu Raga..”
“Alhamdulilah..terimakasih Tuhan...”
Akhirnya Andra pun resmi di pinang Raga seorang
Fotografer handal sekaligus juga Dosen di Universitas ternama di Indonesia.
Walaupun lamaran ini mendadak,dan bahkan keluarga besar Andra pun tak
mengetahui dengan semua ini tapi akhirnya mereka semua bisa memahami dan
mengakui keteguhan hati Andra terhadap Doa nya. Dia pun bisa membuktikan kepada
semua orang yang telah menyakiti hatinya bahwa dia seorang perempuan yang
memiliki cinta yang tulus.
Persiapan pernikahahan pun seperti berjalan dengan
baik,semua biaya di tanggung oleh Raga. Bahkan rumah pun sudah di persiapkan
untuk menyambut kedatangan calon istrinya nanti. Rumah yang pernah dia
cita-citakan dahulu bersama mantan kekasihnya Tantra itu adalah milik Raga yang
pada akhirnya di singgahi oleh Andra dan Raga setelah menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Input dari kawan-kawan terbaikku