Selamat datang kembali kawan-kawan dumay. I’m back..
Lama sekali aku tidak posting neh,,muv ya...
Kali ini aku mau ngangkat topik yang ada beberapa waktu yang lalu yang di
kutip dari pernyataan Quraish Shihab yang konroversial.
“Tidak benar, saya ulangi, tidak
benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan surga, Surga itu hak prerogatif
Allah " kata Quraish dalam acara tersebut.
Kemudian dia menjelaskan salah satu dalil yang
menyebutkan bahwa seseorang masuk surga bukan karena amalnya tetapi karena
rahmat dari Allah.
Sontak, pernyataan mantan Menteri Agama ini
menuai protes dan kritik dari para da’i dan ulama. Bahkan dijejaring sosial
Facebook, “pakar tafsir”Indonesia ini dinilai telah menyelewengkan makna
hadits Rasulullah..
Berikut hanya beberapa diantaranya, Firman Allah,
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1) لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا (2) وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) kemenangan yang nyata, Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (QS. Al-Fath: 1 – 3).
Allah memberi jaminan mengampuni semua dosa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam yang telah lewat dan yang akan datang. Jaminan ini
diberikan oleh Allah ketika beliau masih hidup, bersamaan dengan Allah berikan
kepada beliau kemenangan yang nyata. Allah juga berfirman,
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا. ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا
Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. (QS. An-Nisa: 69 – 70)
Para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan
orang-orang shaleh, mereka di surga.
Memang, untuk manusia SELAIN nabi, kita tidak bisa
memastikan apakah si A itu orang sholeh di sisi Allah atakah bukan.
Tapi untuk nabi, kita wajib memastikan. Karena bagian
dari rukun iman adalah iman kepada para nabi. Dan tidak mungkin iman ini bisa
terwujud, sementara kita tidak tahu siapa saja yang menjadi nabi. Dan siapapun
yang termasuk nabi, dia dijamin masuk surga. Tentu saja Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam termask di dalamnya, karena beliau nabi terbaik. Allah
juga berfirman,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
”Sesunguhnya Aku berikan kepadamu al-Kautsar.”
Mengenai tafsir al-Kautsar, disebutkan dalam hadis
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun dari tidur sambil tersenyum.
‘Apa yang membuat anda tertawa, wahai Rasulullah?’
tanya kami.
“Baru saja turun kepadaku satu surat.” kemudian Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat al-Kautsar hingga selesai.
”Tahukah kalian, apa itu al-Kautsar?” tanya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam.
”Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu.” Jawab kami.
Kemudian beliau bersabda,
فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ، آنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْكَوَاكِبِ
“Itu adalah sungai, Allah janjikan untuk diberikan kepadaku di Surga. Jumlah gayungnya sebanyak bintang..” (HR. Muslim 400, Ahmad 11996, Nasai 904, Abu Daud 784, dan yang lainnya).
Ayat dan hadis di atas sangat jelas bahwa beliau
dijamin masuk surga. Apa gunanya janji diberi sesuatu di surga, sementara
beliau belum dijamin masuk surga.
Di samping itu, hadis yang sangat tegas bahwa beliau
dijamin masuk surga adalah hadis dari Said bin Zaid radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyebutkan daftar
sahabat yang masuk surga,
النَّبِيُّ فِي الْجَنَّةِ، وَأَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ، وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ، وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ
…
”Nabi di surga, Abu Bakr bin surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga….” (HR. Ahmad 1631, Abu Daud 4649, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
”Nabi di surga, Abu Bakr bin surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga….” (HR. Ahmad 1631, Abu Daud 4649, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Kemudian hadis dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا وَكَافِلُ اليَتِيمِ فِي الجَنَّةِ هَكَذَا» وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالوُسْطَى
“Saya bersama orang yang nanggung anak yatim di dalam surga seperti ini.”
Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah.
(HR. Bukhari 6005, Abu Daud 5150, dan yang lainnya)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ لا يُدْخِلُ أَحَدًا الجَنَّةَ عَمَلُهُ
قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ»
“Tidak ada seorangpun yang dimasukan surga oleh
amalnya.”
Para sahabat bertanya, “Termasuk anda, wahai
Rasulullah?”
“Termasuk saya, hanya saja Allah meliputiku dengan
ampunan dan rahmatnya.” (HR. Bukhari 6467, Ahmad 15236).
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam telah mendapatkan jaminan surga, karena Allah meliputi
beliau dengan ampunan dan rahmatnya, yang dengan itu beliau dijamin masuk
surga.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesesatan
pemikiran orang liberal, pembela syiah, yang menghina islam dan Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
- See more
at:
http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/2646-quraish-shihab-bikin-kontroversi-lagi-sebut-nabi-muhammad-tak-dijamin-masuk-surga#sthash.eJPmWGpk.dpuf
Ini
muv aku copy paste dari sumber di atas. Memang sangat mengundang kontroversi
sekali. Namun semua pernyataan itu pun di klarifikasi oleh Bapak Quraish
Shibab. Berikut melalui sumber REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tayangan Tafsir
Al-Misbah yang dibawakan Quraish Shihab di Metro TV pada Sabtu
(12/7) menuai kontroversi. Itu setelah pakar hadis terkemuka tersebut menyinggung bahwa
Nabi Muhammad Saw tidak mendapat jaminan tempat di surga.
Terkait masalah kontroversi
tersebut, Quraish Shihab memberikan klarifikasi langsung melaui situs resminya
pada Selasa (15/7) dalam judul 'Tentang Tayangan Tafsir al-Mishbah 12 Juli
2014'.
''Uraian tersebut dalam konteks
penjelasan bahwa amal bukanlah sebab masuk surga, walau saya sampaikan juga
bahwa kita yakin bahwa Rasulullah akan begini (masuk surga),'' kata Quraish
Shihab dalam situs resminya quraishshihab.com.
Quraish Shihab mendasarkan penjelasannya pada hadis,
antara lain, “Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya. Sahabat bertanya
“Engkau pun tidak?”, beliau menjawab “Saya pun tidak, kecuali berkat rahmat
Allah kepadaku.”
Quraish Shihab mengatakan hal tersebut karena amal
baik bukan sebab masuk surga, tapi itu hak prerogatif Allah SWT. Uraian di
atas, lanjutnya, bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah bahwa Rasul tidak
masuk surga.
''Saya jelaskan juga di episode yang sama bahwa Allah
menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya
sampai beliau puas, yang kita pahami sebagai surga dan apapun yang beliau
kehendaki. Wa la sawfa yu’thika rabbuka fa tharda,'' katanya.
''Itu yang saya jelaskan, tapi sebagian dipelintir,
dikutip sepotong dan di luar konteksnya. Silakan menyimak ulang penjelasan saya
di episode tersebut. Mudah-mudahan yang menyebarkan hanya karena tidak mengerti
dan bukan bermaksud memfitnah,'' kata Quraish Shihab.
Namun sejatinya kita pun tidak boleh mengambil kesimpulan hanya dari
sebelah pihak. Sehingga jelas maksud dan tujuannya. Disini memang tak ada yang
salah dan ini hanya kesalahpahaman saja. Dan saya termasuk orang yang setuju
dengan pernyataan Hak Prerogatif Allah terhadap umat manusia seperti kita.
Semua adalah kehendak Allah, tentang takdir baik, takdir buruk, tentang
seseorang diberi Rahmat oleh Allah untuk masuk syurga ataupun neraka. Kita hanya
makhluk yang tak luput dari salah. Dan kita hanya perlu usaha, ikhtiar dan
tawakal dengan kehidupan ini untuk mendapatkan Ridho baik di dunia maupun di
akhirat. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sedang kita tidak.
Wallahualambisawab